Ukur dan Hitung Minyak
Sumber loss
Loss yang
bersifat Fisik
Loss yang
bersifat Semu
Sifat Minyak
Minyak bumi
mempunyai titik didih yang sangat banyak yaitu dari titik didih 25 C s/d 500 C.
Selain
senyawa hydrocarbon, dalam minyak bumi terdapat senyawa sulfur, metal,
nitrogen, air dll.
Minyak sukar
di ukur volumenya dengan tepat karena sangat rentan berubah pada perubahan suhu
dan bentuk tanki.
Pengambilan
Contoh Minyak dari Tanki
Composite
spot
Middle spot
All-levels
Running
sample
Sample cocks
Pemeriksaan
Contoh Minyak
Dengan
menggunakan Hydrometer, disesuaikan pada suhu 15 C.
Untuk minyak
yang lebih kental dan hitam diadakan koreksi miniskus yang tepat.
Hasil
pengukuran dengan hydrometer yang di laksanakan pengukurannya mendekati suhu
minyak yang sebenarnya.
Ketepatan
pengukuran density sangat di perlukan untuk dapat di konversi ke volume
standard 15C.
Density
dapat menentukan kualitas crude.
Density
cairan merupakan berat massa tersebut dalam kilogram dengan volume dalam liter
pada suhu standard (15C)
SG merupakan
perbandingan antara berat suatu massa dalam suatu volume tertentu pada suhu 60
F dengan berat massa air murni pada volume yang sama dengan suhu yang sama
Nilai
observed merupakan hasil pemeriksaan pada suhu saat pemeriksaan, yang suhunya
dapat berbeda beda.
Ketelitian
Peralatan : Alat Ukur Manual
Alat
pengukuran level cairan.
Alat
pengukuran air bebas.
Alat
pengukuran suhu.
Alat
pengambilan sample.
Alat
pengukuran density.
Ketelitian
SDM
SDM
pelaksana sangat berperan dalam proses arus minyak.
Tertib
Administrasi
R1 (Loading
loss) sebagai cermin kinerja pengirim.
R2
(Transport loss) sebagai cermin kinerja pengangkut.
R3
(Discharge loss) sebagai cermin kinerja penerima.
R4 (Supply
loss) merupakan cermin kerjasama korporat tiga pihak tersebut.
Sistimatis
Pengukuran Minyak
Pengukuran
Refference Depth untuk mengetahui apakah tidak ada botom fluktuasi.
Pengukuran
ketinggian cairan sampai mendapatkan angka yang identik (Selisihnya < 3 mm).
Pengukuran
air bebas (sama seperti point 2).
Pengukuran
temperature minyak dalam tanki.
Pengambilan
Sample minyak.
Pengukuran
density minyak dan temperaturnya.
Pengukuran
temperature minyak dalam tanki
> 5 M = 3
X
1 M di bawah
permukaan cairan.
Dipertengahan
tinggi cairan.
1 M di atas
dasar tanki.
3M s/d 5 M =
2 X
1 M di bawah
permukaan cairan.
1 M di atas dasar
tanki.
< 3 M= 1
X
Di
pertengahan tinggi cairan.
Pengambilan
Sample minyak
> 5 M = 3
X
5/6 tinggi
cairan
3/6 tinggi
cairan
1/6 tinggi
cairan
3 M s/d 5 M
= 2 X
¾ tinggi
cairan
¼ tinggi
cairan
< 3 = 1 X
Di tengah
tengah tinggi cairan
Pengukuran
density minyak dan temperaturnya
Gelas ukur /
mattglass pada tempat datar dan rata.
Terhindar
dari tiupan angin.
Pembacaan
Tegak Lurus.
3 X sample:
1/3 bagian dari tiap-tiap sample
2 X sample :
½ bagian dari tiap-tiap sample.
1 X sample :
Seluruhnya di tuangkan ke gelas ukur
Peralatan
Standard
A. Innage
Tape (Dipp Tape)
ASTM D. 1085
– API. 2545
B. Water
Stick Bar / Bob runcing
ASTM D. 1085
– API. 2545
Cup Case /
Flushing Case Assembly
(Temperature
Measurement)
ASTM D. 1086
– API. 2543
Weighted
Beaker
ASTM D. 270
– API 2546
Hydrometer
ASTM D. 1298
– API. 2547
Menyiapkan
alat ukur, formulir pencatatan, tabel tanki dan ASTM
Alat
sounding yang sesuai dan terbaca.
Density
meter (15 C) sesuai dengan Grade.
Thermometer
Luar.
Gelas Ukur.
Thermometer
dalam.
Botol Sample.
Pasta Air
dan Minyak.
Formulir
Pencatatan.
Tabel
Kalibrasi Kapal.
Tabel ASTM
IP D 1250
Alat Hitung
/ Calculator.
Langkah
langkah Pengukuran
Catat Draft
Depan, Tengah dan Belakang.
Catat Hell.
Lakukan
Pengukuran ullage / sounding untuk cairan minyak dan free water sesuai dengan
peraturan pada setiap tanki.
Lakukan
pengambilan sample untuk pengukuran density dan temperatur observe sesuai
dengan peraturan pada setiap tanki.
Lakukan
pengukuran density dan temperatur observe sesuai dengan peraturan pada setiap
tanki.
Lakukan
pengukuran temperatur tanki sesuai dengan peraturan pada setiap tanki.
Menghitung
Nett Volume Observe
Menghitung
Trim Kapal
Menghitung
koreksi ullage / sounding & koreksi hell untuk cairan minyak dan free water
pada setiap tanki dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung
gross volume observe setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang
telah di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung
free water volume setiap tanki berdasarkan angka ullage / sounding yang telah
di koreksi dengan menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung
Nett Volume Observe setiap tanki
= Gross
Volume Observe – Free Water Volume
Menghitung
Volume ( KL 15 C )
Menghitung
dan menentukan angka density 15 C berdasarkan angka hasil pengukuran density
dan temperatur observe pada setiap tanki dengan menggunakan tabel 53 ASTM IP D
1250.
Menghitung
dan menetukan angka Volume Correction Factor (VCF)berdasarkan angka density 15
C dan temperatur tanki yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 54 ASTM D
1250.
Menghitung
Volume KL 15 C pada setiap tanki.
= Nett
Volume observe X V Corr Factor
Menghitung
Volume dalam Barrel 60 F
Menentukan
angka Volume Conversion Factor (VCF) berdasarkan angka density 15 C yang telah
di peroleh dengan menggunakan tabel 52 ASTM IP D 1250 pada setiap tangki.
Menghitung
Volume Barrel 60 F
= Volume KL
15 C X Vol.Conv.Factor
Menghitung
Berat dalam Long Ton
Menghitung
dan menentukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan angka density
15 C yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM IP D 1250 pada
setiap tangki.
Menghitung
Berat dalam Long Ton :
= Volume KL
15 C X Weight Conv.Factor
Menghitung
Berat dalam Metric Ton
Menghitung
dan menetukan angka Weight Conversion Factor (WCF) berdasarkan density 15 C
yang telah di peroleh dengan menggunakan tabel 56 ASTM IP D 1250 pada setiap
tangki.
Menghitung
berat dalam Metric Ton :
= Volume KL
15 C X Weight Conv.Factor
Atau
Menggunakan
angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan tabel 1 ASTM IP D 1250
= Long Ton X
1.01605
Vessel
Experince Factor
Dengan
Metoda IP PMM Part XVI Appendix C
Dengan
Metoda API MPMS Chapter 17
Voyage yang
tidak boleh di perhitungkan :
Voyage
pertama setelah melaksanakan docking.
Pengoperasian
tidak di muati full.
Voyage di
mana B/L berdasarkan angka ship figure.
Voyage
pertama apabila ada perubahan capasitas yang berdampak pada jumlah muatan yang
di angkut.
Voyage yang
hanya di isi kurang dari 80% kapasitas.
Istilah –
Istilah
TCV:Total
Calculated Volume
VLR:Vessel
Load Ratio
VDR:Vessel
Discharge Ratio
VEFL:Vessel
Experience Factor – Loading
VEFD:Vessel
Experience Factor – Disch
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)